Tuesday 20 March 2012

Sajadah Cinta Dalam Alunan Tasbih Mahabbah Rindu

 
~♥ :: Ketika Cinta Dikhianati... ::♥ ~

Bismillaahirrahmaanirrahiim...
...
... Kulihat suamiku bermain wall dengan wanita lain...!
Kulihat kekasihku, berkirim kata cinta dengan wanita lain...!
Kulihat sendiri isteriku berkirim inbox dengan seorang lelaki...!

Astaqfirullahalazim,,
Pernahkah kita mendapati masalah tersebut?

Dapatlah kita rasakan sakitnya hati ini saat cinta tulus kita dikhianati. Tak terkira rasanya saat kita lihat dengan mata kepala sendiri, mengapa begitu tega ia menduakan cinta yang sudah terpupuk ini...

akhi wa ukhti fillah
Ketika kita mencintai manusia, maka sisihkanlah sedikit ruang di hati kita untuk sebuah luka.

Mengapa harus sedikit?
Jawabannya adalah, kerana sebagian besar ruangan yang lainnya telah kita peruntukkan bagi-Nya.

Jika kita sudah menyiapkannya, maka tidak akan ada kehancuran yang terlalu mendalam yang harus kita alami. Kerana sebagian besar hati kita sudah siap menambal kerosakan yang yang diakibatkan oleh luka ruang yang kita siapkan tadi.

Kita dengan sendirinya juga memiliki kesedaran dari awal, bahwa sesempurna manusia, ia tetaplah makhluk yang tak luput dari sebuah fault ( kesalahan ).

Kita pun dengan serta merta juga tahu bahwa berbagai bentuk luka yang terjadi adalah sebuah gambaran bahwa cinta kerana-Nya adalah sesuatu yang sudah sangat langka saat ini.

Jadi, jika kita mencintai manusia, bersiaplah untuk terluka, kerana tidak ada cinta manusia yang sempurna...

Berbanding terbalik dengan cinta kepada manusia, jika kita mencintai Allah, maka segala potensi diri akan kita kerahkan hanya untuk menghambakan diri kita pada-Nya. Jika kita mencintai Allah, maka segala tindak tanduk akal, hati, tubuh, hingga desahan nafas kita hanyalah tertuju untuk mendapatkan redha-Nya. Tidak akan pernah ada luka, kerana Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. Allah dengan sifat "Asy Syakuur" yang berarti Maha Berterima Kasih, tidak akan pernah membalas cinta dengan sebuah luka. Percayalah...!

Jika kita mencintai Allah, maka segala konsekuensi tindakan kehidupan ini kita ibaratkan adalah sebuah gurauan dari-Nya. Rasa penghambaan terasa begitu besar namun juga terasa ringan, dan setiap masalah yang timbul menjadi sangat indah.

Demikian juga dengan cinta ini...
Ketika kita bertemu dengan masalah semacam ini, dan jika kita menyikapi masalah itu secara sepihak, maka semuanya serasa sangat menyakitkan. Dunia pun serasa terbalik.

Tetapi jika kita mampu memandang masalah itu dengan beberapa sudut, sebenarnya ada beberapa hikmah menarik yang begitu indah yang dapat kita rasakan.

Pertama, Oh, tiap hari aku belajar ikhlas mencinta, mengapa aku harus pening jika suamiku lagi kumat pubernya, sedangkan Allah saja masih memberikan sahabat sahabat terbaik untuk berbagi denganku?

Kedua, Setiap hari aku membuat postingan cinta yang ikhlas. Berarti ini adalah sebuah ujian "live" atas reputasiku sebagai seorang juru syiar yang handal.

Ketiga, kekasihku berselingkuh di depan mataku. Rupanya ia ingin memperlihatkan padaku bahwa ia itu adalah seorang "lelaki sejati". Berarti aku harus menunjukkan padanya bahwa aku pun adalah seorang muslimah sejati, yang apabila cintanya diuji, maka makin dekatlah aku pada-Nya.

Keempat, suamiku sedang kumat gilanya. Mengapa aku harus ikut ikutan gila? Sedangkan Allah masih mengizinkanku menangis? Dari tangis itu, Itu berarti perasaanku masih peka...!!! Itu berarti aku masih tahu, bahwa kegilaan itu salah...!!!

Sehingga dari tangis itu, menunjukkan bahwa rasa di hatiku masih berfungsi dengan baik, sehingga aku tak perlu membalas gilanya itu dengan hal yang gila juga.

Kelima, Suamiku telah menduakanku. Mengapa aku harus bersedih, sedangkan Allah masih bersamaku? Dia masih membiarkanku hidup, mengingat-Nya, Merindui-Nya, merasakan milyaran nikmat-Nya, dan lain lain...

Itu berarti, kemenduaan yang dilakukan oleh suamiku adalah sebuah sinyal kecemburuan dari-Nya bahwa rasa syukurku pada-Nya masih kurang. Bahwa cintaku pada-Nya masih sangat meragukan. Dan itu berarti pula bahwa aku harus lebih mendekatkan diriku ini pada-Nya, sambil mendo'akan yang terbaik bagi belahan jiwaku itu.
 
ikhwah fillah

Sebuah luka bukan untuk ditangisi, tetapi diubati agar lekas mengering. Dan seharusnya kita harus lebih bersyukur dan makin sayang kepada-Nya karena kita mendapatkan sebuah pelajaran kehidupan yang sangat indah...

Kita tidak akan pernah bisa menjadi orang yang ikhlas, jika kita masih membiarkan diri kita hancur kerana hanya disakiti oleh manusia.

Kita tidak akan pernah bisa menjadi orang yang ikhlas, jika air mata itu tidak kita keluarkan untuk dosa dosa yang kita lakukan.

Senyumlah...
Kerana dari sedihmu, Dia sedang membuatmu hidupmu berlimpah senyum...
Semangatlah dalam sedihmu, agar Dia makin peduli lagi padamu...

=((^___^))=
~Qaseh ku padamu yang bernama teman hidup ku~

No comments:

Post a Comment